Minggu, 16 Oktober 2011

Aku Kehilangan Kamu, Sayang

Halo kamu yang di sana!

Kamu yang aku kenal sejak bangku sekolah dasar.
Kamu yang mulai menarik hati ku saat kita mulai beranjak dewasa.
Kamu yang hingga sekarang yang selalu ada di sini, di hati aku.

Apa kabar?
Setelah satu bulan lebih kita tak pernah bertemu.
Aku masih ingat, saat aku sampai, kau telah disana, berdiri menunggu ku, memakai Polo Shirt hitam, favoritku.
Padahal kamu sempat katakan, kalau kamu masih setengah perjalanan dan macet. Aku sudah sampai saat itu.
Bolak balik menunggu bagasi, dan tentu saja kamu sudah tau. Aku keluar dan meledak saat kamu berdiri di sana :)

Kamu pasti ingat kan saat itu aku berjanji akan memeluk kamu, dan kamu menggodaku. Aku menyandarkan dahi ku ke dada mu, tapi aku tak memelukmu.
Kamu mengantar ku. Bercerita sepanjang jalan Jakarta-Bandung. Kangen.
Berpegangan tangan.
Aku tau kamu lelah. Kamu tertidur, bersandar di bahu ku.
Aku juga lelah, tapi aku lebih senang melihatmu tertidur pada ku seperti saat itu, dan kau menggenggam tanganku, lagi.

Kita sampai, dan saat itu hujan turun. Padahal untuk ke rumah ku, kita masih harus naik satu angkutan umum lagi. Kamu menyuruhku menepi, di bawah sebuah pohon, yang tak cukup untuk melindungi tubuh kita. Aku tidak ingat bagaimana dinginnya, yang aku ingat hanyalah hangat bersama kamu.

Kita sampai, menginjakkan sepatu kita pada genangan air yang cukup tinggi. Kamu menyuruhku lompat, tapi aku tidak :) Meninggalkan koper ku yang terlalu berat, di dorong pun tidak bisa karena genangan air di jalanan cukup tinggi. Kita menaruhnya di depan sebuah swayalayan 24 jam Dipati Ukur dan berlari ke rumah ku, berniat untuk mengganti sepatu dengan sandal jepit, dan membawa payung.
Bodoh. Kunci rumah ku di dalam koper itu :D Aku ingat wajah-wajah kita sebelum kita tertawa. :)
Dan bodoh. Rumah ku tak terkunci. Kita masuk. Kau membuka sepatu mu, mengambil sandal, dan berlari lagi menjemput koperku.

Maaf ya, merepotkan mu. Tapi bukan kah kamu pernah katakan kalau kamu suka aku repotkan?
Kangen.

Kau berganti baju, menggunakan kemeja abu-abu mu. Aku suka wangi mu.

Dan itu hari Sabtu, hari ketiga di bulan September yang kelabu. Aku baru menyadari saat itu.
Seperti pasangan lainnya, kita mencoba yang namanya malam minggu. :D
Kita berjalan di sebuah mall ternama di Bandung.
Makan malam.
 
"Aku kenyang." kataku.

Aku tau kamu belum, dan mengambil Ramen ku, menghabiskannya.

Walaupun saat itu aku melihat sesuatu yang membuat perutku melilit, di gambar ponselmu. Aku diam. Aku tak pernah ingin sedikit pun merusak hari indah ku, hari indah kita.6

Dan bioskop.
Pulang.
Hanya itu. Tapi aku benar-benar merasa senang detik itu. Aku suka malam itu. Malam di mana aku merasa kau milikku, sepenuhnya.
Sayangku, kalau kamu sempat membaca ini, tidakkah kamu ingat ada hal yang yang tidak aku tuliskan disini?
Tenang saja, sayang, itu akan jadi kenangan kita selamanya. Aku menyukai hari itu, pagi itu, malam itu.
Sampai esok harinya kamu memutuskan kembali ke Jakarta. Aku ingin sekali menangis pada saat itu, tapi di depan kamu aku tak pernah bisa.

Kamu pergi.
Tapi kamu tau apa yang mengejutkanku? Kamu kembali sorenya!

Kamu bilang, "Aku lapar."
Aku bilang, "Nasi goreng di depan enak. Kita makan di sini kamu yang beli ya?"

Tapi akhirnya kita memutuskan pergi berdua dan kamu memakaikan kemeja abu mu, menutupi piyama ku. Terimakasih sayang.

Kamu pun pulang. Kembali ke Jakarta, kota yang akan menjadi rumahmu, empat tahun ke depan.

Aku tidak akan pernah lupa bagaimana kau mengatakan kau mencintaiku.
Dan itu, tidak ku temukan lagi, setelah hari itu.

Aku Kehilangan Kamu, Sayang.


5 komentar:

  1. cie mella..........
    gak nyangka ternyata gitu ya kamu sama dia
    udah segitu jauhnya....
    hahaha

    mudah2an dia baca dan sadar ya mel....amin:)

    BalasHapus
  2. hehe :) ini ngga asli kok :)

    BalasHapus
  3. aziziziziziz keren ni... kasih linknya k bg obby ah.. :p

    BalasHapus