Sabtu, 10 November 2012

Selamat Hari Pahlawan

Ini salah satu puisi favorit saya dari seorang pahlawan Indonesia, Buya Hamka.
 
Kepada Saudaraku M. Natsir

Meskipun bersilang keris di leher
Berkilat pedang di hadapan matamu
Namun yang benar kau sebut juga benar

Cita Muhammad biarlah lahir
Bongkar apinya sampai bertemu
Hidangkan di atas persada nusa
Jibril berdiri di sebelah kananmu
Mikail berdiri di sebelah kiri

Lindungan Ilahi memberimu tenaga
Suka dan duka kita hadapi
Suaramu wahai Natsir, suara kaum-mu
Kemana lagi, Natsir kemana kita lagi
Ini berjuta kawan sepaham

Hidup dan mati bersama-sama
Untuk menuntut Ridha Ilahi
Dan aku pun masukkan 
Dalam daftarmu ...!

"...Namun yang benar kau sebut juga benar..."
Ketika mereka berjuang menegakkan kebenaran sampai titik darah terakhir. Tak takut mati. Mereka hanya takut kalau Mereka tak menyampaikan kebenaran. Dan kebenaran selalu menang, sekalipun nyawa taruhannya.

Well, saatnya kita lanjutkan perjuangan para pahlawan terdahulu. Standing for the right things. Ngga, ngga harus punya bambu runcing, ngga harus lemparin gedung-gedung mereka pake batu. Cukup bentuk generasi kita jadi generasi positif. Kita beri Indonesia prestasi kita. Kita lawan peruntuh keadilan dengan pikiran kita, dengan intelektualitas. 


"Berikan aku 1000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya, berikan aku 1 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia." - Bung Kano
 
Mungkin kutipan ini sudah terlalu sering kamu dengar sampai sampai kamu, dan aku pun sering menganggap ini angin lalu, ngga pernah mikirin maknanya. Kita bisa bayangin, guncangan seperti apa yang akan terjadi pada dunia oleh kita, ribuan pemuda?

FYI, mataku basah baca puisinya.